 |
|
DELITUA, - Ketika Ramadhan tiba, sejumlah warga tidak menambah amal keagamaan mereka, tetapi bahkan lebih merajalela dalam melakukan tindakan amoral atau cabul. Ini terbukti ketika petugas kepolisian Delitua menggelar razia penyakit masyarakat (Pekat) pada Senin (13/5/2019). Dua belas pasangan cabul dibawa ke Mabes Polri Delitua dalam serangan yang dipimpin oleh Unit Investigasi Kriminal Iptu Idem Sitepu di sejumlah hotel murah di area Jalan Jamin Ginting. Semua pasangan jahat terjaring di Hotel Mutiara Hawaii. Tamu hotel juga mengalami kekacauan ketika polisi mencari satu kamar pada suatu waktu. Seorang pria yang tinggal di sebuah hotel dan mengaku sebagai kepala sekolah menolak untuk ditanyai oleh petugas. Dia terganggu oleh kedatangan petugas polisi yang cukup sibuk. "Kami di sini melakukan penggerebekan atas perintah Pak. Masalahnya adalah ayahmu merasa nyaman atau tidak, itu kembali kepadamu," Idem dengan tegas menjawab keberatan pria itu. Selain menggeledah kamar, polisi juga memeriksa barang-barang dari pasangan yang dicurigai atau bermaksud untuk melakukan kecabulan di Hawaii Pearl Hotel. Beberapa pasangan yang ditangkap kebanyakan adalah anak muda yang terkejut dan berusaha menghindar ketika polisi memasuki kamar sewaan mereka. Beberapa bahkan ingin membayar petugas sehingga mereka tidak dibawa ke kantor polisi. Namun, upaya suap tidak diterima oleh petugas dan semua mitra yang diamankan diinterogasi satu per satu. Hasil pemeriksaan polisi di lokasi, tidak ada pasangan yang bisa menunjukkan akta nikah. Selanjutnya, mereka dibawa ke Markas Besar Kepolisian Delitua. Di kantor polisi, mereka kemudian dicatat dan diberi panduan agar tidak mengulangi tindakan serupa. Pasangan itu, menurut Idem, akan dikembalikan jika mereka dijemput oleh keluarga mereka. "Serangan hebat ini menciptakan suasana yang kondusif bagi umat Islam untuk melakukan puasa Ramadhan. Ketika keluarga mereka tiba, kami kembali. Yang penting adalah keluarga sudah tahu," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment